Balla Lompoa menjadi objek pertama yang dikunjungi oleh Tim riset dari BRIN dan Arsitektur UIN Alauddin Makassar. Wawancara tim peneliti terhadap Karaeng Andi Jufri Tanri Bali. Adapun nama arabnya adalah Al-Husaini Al-Idrus As-Sagaf. Narasumber merupakan tokoh adat di lingkungan adat Kerajaan Gowa. Dr. Moh Sutrisno, M.Sc, dan Dr (cand) Ir. Mutmainnah, M.T. dengan seksama mengikuti proses pengambilan data oleh tim riset dari BRIN dan juga ikut hadir Andi Asmuliyani, M.T., sebagai tim peneliti dari Program Studi PWK UIN Alauddin Makassar.
Museum Balla Lompoa menyimpan banyak benda-benda sejarah, dan kategori itu terbagi dalam dua klasifikasi. “Pertama, benda pusaka utama warisan Kerajaan Gowa atau pada masa Gowa Purba. Seperti, Gowa Lontara. Kedua, benda budaya sejarah yang melengkapi koleksi yang ada saat ini.” katanya, dikutip dari Republiknews.co.id.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh informan menegaskan Bawah Balla Lompoa memiliki filosofi dari Balla Lompoa, Khusus suku makassar khususnya Kerajaan Gowa. Maka rumah didominasi oleh bangunan kayu. secara harfiah Balla berarti rumah, sedangkan Lompoa berarti besar. jadi secara harfiah bangunannya besar.
Namun pengertian kulturnya adalah ada sosok pembesar dan penguasa dirumah ini. sebagaimana bangunan rumah kayu disulawesi selatan, kosmologi lapisan ruang juga dimiliki Balla Lompoa. lapisan sturkur rumah terdiri dari ruang atas, ruang tengah, dan ruang Bawah.