SEMINAR NASIONAL ARSITEKTUR ISLAM IV

  • 06 Juli 2018
  • 06:30 WITA
  • Administrator
  • Berita

Jurusan  Teknik Arsitektur – Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar, bekerja sama dengan Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) SULSEL, Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional (BPTPT) Provinsi Sulsel dan Persatuan Muslim Tionghoa Sulsel, dalam Seminar Nasional Arsitektur Islam IV ini mengangkat beberapa issue untuk untuk didiskusikan lebih mendalam, antara lain:

  1. Nilai-nilai Islam dan kearifan lokal dalam desain dan kolaborasinya dengan pemanfaatan teknologi yang makin berkembang dalam menampilkan akulturasi
  2. Budaya sebagai pendidikan untuk seluas-luasnya melestarikan nilai-nilai lokal pada lingkungan binaan
  3. Konteks dan dampak pada sektor ekonomi, kaitannya dengan kualitas hidup masyarakat pada sebuah aplikasi akulturasi budaya
  4. Kebijakan pemerintah dapat mengakomodir terpeliharanya akulturasi budaya?
  5. Kearifan lokal dan akulturasi budaya secara khusus tinjauannya dalam perspektif keislaman

Kegiatan seminar Nasional dengan tema (Akulturasi Budaya: Reflesi Menifestasi Integrasi Keislaman dan Kearifan Lokal), ini menghadirkan Prof. DR. Nasaruddin Umar, MA. Prof. Irsan (Guru Besar Teknik Arsitektur – ITS), Prof. Dr. Arifuddin, M.Ag (Guru Besar UIN Alauddin Makassar), Ir. Munichy Bachron Edreess, Ph.D, IAI (Teknik Arsitektur UII – Yogyakarta/Mantan Ketua IAI Nasional), Prof. Nangkula Utaberta Ph.D (Teknik Arsitektur Universitas Putra – Malaysia), Jhoni Adam (Ketua Persatuan Muslim Tionghoa – Sulsel), Ir. Bambang Setiabudi, M.Arch, Ph.D (Teknik Arsitektur – Institut Teknologi Bandung), dan DR. Ir. Hartawan, MT (Teknik Arsitektur – Universitas Hasanuddin) sebagai pemateri.

Kegiatan seminar ini dilaksanakan pada 12 -13 Desember  2016, bertempat di Auditorium Training Center, Kampus 1 UIN Alauddin  Makassar. Tujuan diselenggarakannya Seminar Nasional Arsitektur Islam IV ini ialah menjadi gerakan syiar Islam yang menghormati perbedaan yang dimulai dari akademisi dan para penentu kebijakan, Penghargaan pada ide-ide kreatif dan pendapat publik mengenai akulturasi budaya dan konservasi budaya secara luas, Menciptakan kondisi ilmiah dalam internal institusi sehingga pola pikir logik-edukatif-kreatif dapat berkembang.