Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar dan Yayasan Qalbu (Sekolah Alam Insan Kamil – Gowa) mengadakan Eksibisi Tunggal Lukisan dengan tema "WARNA ROSI: Sebuah Dialog Budaya Timur-Barat" di Hotel Horison Makassar pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024.
Pameran Warna Rosi di Indonesia bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi budaya melalui penampilan seni. Ini diinisiasi oleh Sang Pelukis sendiri dan didukung oleh beberapa undangan kegiatan internasional di Strasbourg, Prancis. Kegiatan ini akan menjadi lebih signifikan jika kemudian dilanjutkan di Nusantara yang kita cintai.
Bukan hanya perjalanan pribadi Rosi yang diceritakan dalam karya seninya, tetapi juga nuansa yang mempesona dari alam yang dia ingin sampaikan kepada orang lain. Ini menghubungkan budaya dan memungkinkan orang-orang dari latar belakang berbeda untuk lebih memahami satu sama lain. Rosi menantang asumsi dan stereotip melalui seninya, mendorong diskusi tentang keragaman dan penerimaan budaya.
Ibu Mayyadah Suaib, ST, MT, sebagai ketua Panitia sedangkan yang juga bertindak sebagai anggota panitia lainnya, Sdr Muh. Ajwad Musdar, ST, MT, menjelaskan bahwa selain Pameran Tunggal, Warna Rosi juga merencanakan Atraksi 3D Immerse Digital. Selain itu, Panitia Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar akan mengadakan Talkshow dan Workshop melukis yang terbuka untuk umum.
Rekomendasi dari Kemenparekraf No. B/SD/264/PP.01.02/D.6.3/2024 pada tanggal 25 Januari 2024 untuk kegiatan Talkshow dengan judul Therapeutic Interior through Paintings akan dihadiri oleh narasumber lokal dan internasional, termasuk Bapak Hendri Saputra, ST, MT dari Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) di Sulawesi Selatan, dan Bapak Syarif Hidayatullah, S.Pd, M.Pd dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di Sulawesi Selatan. serta Mr. Yves Montroussier dari Maegis Art – Kanada sebagai narasumber Internasional.
Ketua Prodi Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar, Dr. Ar. Moh. Sutrisno, ST, M.Sc., IAI, menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk berbagi wawasan dan kecintaan pada budaya Indonesia serta rekaman pembelajaran berbudaya di Prancis oleh Ibu Rosita Ujiyanti Yordey melalui seni lukis selama bertahun-tahun.
Karya ini diharapkan memberi pengunjung dari segala usia pengalaman pembelajaran yang menyenangkan, terutama bagi anak-anak dan remaja serta penikmat seni muda. Bagi yang menikmatinya, pameran ini menawarkan dinamika warna yang disuguhkan dengan apik, yang menjadi "pengobatan visual". Harapannya adalah bahwa pameran ini juga akan berfungsi sebagai alat untuk memperkuat hubungan baik yang telah ada antara kedua negara.