Palopo, 8 Februari 2025 – Palopo Urban Forum sukses menyelenggarakan kegiatan diskusi bertajuk Konservasi Adaptif & Integrasi Kawasan Bersejarah dengan Perkotaan Modern. Kegiatan yang berlangsung di Palopo ini menghadirkan Ar. Sriany Ersina, S.T., M.T., seorang dosen arsitektur, sebagai pemateri utama.
Acara ini merupakan bagian dari program komunitas yang didukung oleh pendanaan dari pemerintah pusat. Dalam paparannya, Ar. Sriany Ersina menekankan pentingnya pendekatan konservasi adaptif dalam menjaga kelestarian kawasan bersejarah tanpa mengesampingkan perkembangan kota modern. Ia menjelaskan bahwa metode ini memungkinkan bangunan dan kawasan lama tetap berfungsi dalam konteks urban yang terus berkembang.
“Kawasan bersejarah bukan sekadar peninggalan masa lalu, tetapi juga bagian dari identitas kota yang harus bisa beradaptasi dengan kebutuhan masa kini,” ujar Ar. Sriany dalam pemaparannya. Ia juga menyoroti berbagai strategi untuk mengintegrasikan elemen sejarah dengan pembangunan modern tanpa merusak nilai arsitekturalnya.
Para peserta yang hadir, terdiri dari akademisi, praktisi arsitektur, dan pemerhati kota, tampak antusias mengikuti diskusi. Beberapa di antaranya menyampaikan pertanyaan dan pandangan mereka terkait tantangan yang dihadapi dalam upaya konservasi kawasan bersejarah di Indonesia.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya konservasi adaptif semakin meningkat, terutama dalam perencanaan kota yang berkelanjutan. Palopo Urban Forum berkomitmen untuk terus menghadirkan diskusi-diskusi berkualitas guna mendukung perkembangan arsitektur dan perkotaan yang lebih baik di masa depan.