Kaprodi Teknik arsitektur, Dr. Moh. Sutrisno, M.Sc mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Perguruan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI). Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, yaitu Fahmyddin A'raaf Tauhid juga bertindak sebagai perwakilan dosen Teknik arsitektur yang akan mengikuti Rakernas pada POKJA S2 Magister dan MBKM. Sedangkan Moh. Sutrisno mengikuti pada Pokja PPAr dan S1 Sarjana. Kampus Warmadewa Bali sebagai tuan rumah kegiatan APTARI didukung oleh Yayasan KORPRI.
Asisten bidang perekonomian membuka acara dan mewakili Gubernur Provinsi Bali. Sambutan disampaikan kepada ketu Prodi Seluruh Indonesia dan menyampaikan selamat datang. Pada pidatonya, pihak provinsi Bali berterima kasih karena kegiatan rakernas diadakan di Bali sehingga dapat memberikan dampak perekonomian pada Masyarakat Bali.
Rakernas dan Munas APTARI 2024 adalah agenda rutin dalam rangka penguatan tri dharma perguruan tinggi pada prodi arsitektur se-Indonesia, khususnya penguatan jejaring dan Kerjasama. Wakil rektor bidang akademik Universitas Warmadewa memotivasi yang sama, menunjukkan kepada seluruh peserta arsitektur memiliki sumber daya manusia dalam program MBKM, dan program untuk akreditasi LAM. Sebuah asosiasi nasional dari Lembaga akreditasi Mandiri (LAM) pendidikan tinggi di bidang Desain, Perencanaan, Lingkungan dan Arsitektur.
Arsitek lokal dari Bali sebagai salah satu narasumber menjelaskan karya desain yang telah terbangun dalam 3 tahun terakhir. Ia mengangkat topik “mendefinisikan arsitektur Nusantara dalam desain Arsitektur” Pemateri menggunakan situasi dan fenomena dilingkungan sekitar dan tempat tinggalnya dalam mendefinisikan arsitektur lokal menuju karya modern. Lansekap, pura, tari-tarian, Upacara budaya merupakan dasar dalam menerjemahkan filosofi kedalam arsitektur.
Proporsi, komposisi, scenario, kanopi, material lokal, transparansi, attitude bangunan, Teknik menjadikan konsep dasar untuk menterjemahkan kedalam desain. Natah sebagai ruang antara dan outdoor bangunan sedangkan indoor bale daja dan bale dangin sebagai konsep kearifan lokal. Terdapat perbadaan elevasi atau ketinggian lantai mulai dari halaman depan hinggan halaman belakang bangunan. 4 Project yang dijelaskan oleh arsitek I Ketut Dirgantara dapat dijadikan sebagai dasar studi desain dalam memberikan materi perkuliahan di arsitektur.