Menindaklanjuti hasil persidangan ASEAN CCS-108 sekaligus sebagai pelaksanaan tugas implementasi ASEAN MRA on Architectural Services, Arsitektur UIN Alauddin mendapatkan kesempatan presentasi pada Rapat Kerja IMC on Architectural Services Bulan November 2024. Rapat Kerja IMC memiliki Agenda  a) Tindak lanjut Report of 36th AAEC Meeting dan 49th AAC Meeting; b) Pembahasan peran dan koordinasi di antara pengampu MRA; c) Pembahasan promosi MRA; dan d) Pembahasan lainnya yang diperlukan. 

Pada kesempatan ini, bapak I Ketut Rana Wiarca IAI dari IMC dan secara resmi mengundang melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Direktorat Kompetensi dan Produktivitas Kontruksi. ASEAN Mutual Recognition Arrangement (MRA) sebagai fasilitasi layanan arsitektur lintas batas di lingkup ASEAN.

Dalam rapat juga hadir Ketua Dewan Arsitek Indonesia (DAI) yaitu Bambang Eryudhawan IAI, Firman Herwanto selaku perwakilan Pengurus Nasional IAI, Tateng K. Sjajasudarma IAI selaku Perwakilan PRA Indonesia, Dr. Yulianto Purnomo Prihamaji selaku ketua Asosiasi Pendidikan Arsitektur Indonesia (APTARI), I Ketut Rana Wiarcha IAI, Pierre Albyn Pongai IAI, selaku direktur LSP SARSI. 

Dalam pemaparan gagasan untuk ASEAN, Sriany Ersina IAI dan Moh. Sutrisno IAI memaparkan gagasan dengan judul paparan AAEC (ASEAN Architects Edication Committee) Menuju Kolaborasi dan Inovasi. Sebelumnya, UINAM Telah melakukan kegiatan dalam lingkup ASEAN yaitu di Malaysia sehingga menurut Rana Wiarca bisa menjadi preseden nyata untuk ditingkatkan dan diwadahi oleh badan-badan terkait.