Dr.Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI: ARSITEKTUR UINAM MENUJU ARCHITECTURE SANS FRONTIER

  • 01 April 2019
  • 04:58 WITA
  • Administrator
  • Berita

Romang Polong, 14 Maret 2019

Adalah sebuah kehormatan menerima kunjungan dari Bapak Dr.Ing. Ilya Fadjar Maharika, IAI, Wakil  Rektor I Bidang Akademik Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta periode 2014 – 2018, yang juga merupakan Dosen Arsitektur pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII Yogyakarta. Pak Ilya, demikian beliau akrab disapa, hadir di UIN Alauddin Makassar sebagai Pembicara Utama pada kegiatan Workhop Kurikulum yang diadakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi UINAM pada 15 – 16 Maret 2019. Pak Ilya dalam kunjungannya menyempatkan untuk berdiskusi khusus dengan jajaran Dosen Teknik Arsitektur UINAM dan berbagi pengalamannya dalam membina Departemen Arsitektur UII Yogyakarta yang telah mendapatkan pengakuan internasional dari Korea Architectural Accrediting Board (KAAB) pada tahun 2017. Saat ini, Departemen Arsitektur UII Yogyakarta menjadi salah satu institusi terdepan dalam Pendidikan Arsitektur di Indonesia, yang ditunjang dengan beberapa unggulannya dalam bidang akademik, antara lain menjadi Institusi yang mengaplikasikan Building Information Modeling (BIM) secara integratif dalam pembelajarannya. Berbekal ijtihad dari jajaran Dosen UII Yogyakarta saat itu di tahun 2010 hingga secara resmi BIM diimplementasikan dalam kurikulum pada tahun 2013, tukas Pak Ilya, hal tersebut kemudian menuai hasilnya saat ini dengan tingginya permintaan dari sejumlah instansi pemerintah maupun swasta yang melamar lulusan UII Yogyakarta bahkan sebelum mereka selesai merampungkan studinya.

 

Dalam diskusi yang inspiratif tersebut, terbit ghirah baru bagi Teknik Arsitektur UINAM. Setelah mendengarkan paparan dari para Dosen Teknik Arsitektur UINAM mengenai visi misi, pelaksanaan perkuliahan dan  metode pembelajaran, Pak Ilya memotivasi pada Prodi Teknik Arsitektur UINAM untuk melanjutkan sistem yang telah berjalan untuk mewujudkan diri sebagai Prodi berlabel  ARCHITECTURE SANS FRONTIER atau ARSITEKTUR TANPA BATAS. Potensi ini sangat dimungkinkan karena Prodi Teknik Arsitektur UINAM telah secara berkesinambungan mewujudkan visinya yang mengusung Arsitektur Berkelanjutan dengan memelihara nilai budaya Arsitektur Tradisional dalam Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Dimana hal tersebut tercermin dalam upaya Local Knowledge Management yang telah ditempuh dan dengan bermodalkan “Gender Architecture” demikian Pak Ilya menganalisis, prestasi yang telah dicapai dapat diperkuat dengan membekali mahasiswa antara lain pada Teknik-teknik Observasi Antropologi.

 

Peran Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar untuk menjaga khasanah budaya bangsa dapat dicapai dengan meng-eksplisitkan yang implisit tegas Pak Ilya, karena Prodi ini melalui sistem pembelajarannya menjadi penghubung dengan knowledge yang hilang yang telah mengalami trial and error selama ratusan tahun. Salah satu yang dapat ditempuh untuk menghadirkan hal tersebut dengan membukukan hasil penelitian dan menerapkan metode Measured Drawing Techniques, sehingga nilai-nilai Arsitektural dan Teknik-teknik pembangunan di masa nenek moyang dapat terekam dengan baik. Adapun integrasi keilmuan yang juga menjadi visi Prodi Teknik Arsitektur UINAM, juga dapat dirangkai dalam upaya tersebut, lanjut Pak Ilya. Interpretasi beliau bahwa konstruksi integrasi nilai Islam sebenarnya telah ada pada Arsitektur Tradisional, hanya Entitas Integrasi tersebut belum dieksplorasi lebih dalam, karena dianggap hanya menjadi bagian masa lampau yang berakulturasi, hanya diasumsikan sebagai bagian dari rangkaian dakwah di masa lalu. Tugas kitalah, tegas Pak Ilya, untuk meng-eksplisitkan hal tersebut, misalnya dengan Pemaknaan, Semiotika, Diskusi Epistimologi dan tidak bermain hanya pada bingkai “tekstual” tapi lebih meluas pada menggali konteksnya.

 

Vehicle sosiologi Masyarakat dengan vocabulary yang inheren dapat memandu Prodi Teknik Arsitektur UINAM untuk membangun RUTE BARU ARSITEKTUR dengan menginisiasi Konstruksi Pemikiran Baru mengenai dakwah melalui Arsitektur. Terlebih dalam menghadapi issu sinkretisme dalam Islam saat ini, berdakwah dengan Arsitektur dari daerah yang pristine dapat menjadi dakwah yang efektif dengan bahasa mereka dan dapat menjadi contoh pengembangan keilmuan yang integratif antara Arsitektur Berkelanjutan, Integrasi Keilmuan dan Kearifan Lokal, pungkas Pak Ilya. Dalam kesempatan tersebut Pak Ilya juga menawarkan untuk menjalin kerjasama antara kedua institusi, yang dapat dilakukan antara lain dengan hasil penelitian yang dibukukan oleh Teknik Arsitektur UINAM, dapat dibuatkan modelingnya dengan BIM oleh Departemen Arsitektur UII Yogyakarta. Sebuah ide yang sangat menarik!! Merci beaucoup Pak Ilya, dinantikan kehadiran dan pencerahannya kembali. AR